Pagi tadi, seperti biasa sebelum berangkat ke kampus, aku selalu mengecek isi tas coklat lusuhku. Kubuka dan kuperiksa satu-persatu isinya apakah ada yang masih tertinggal. Tidak ada yang tertinggal rupanya. Binder bersampulkan gambar tuan Krab (bosnya Spongebob) sudah ada. Dompet hitam sudah ada juga. Sudah lengkap ternyata.
Lalu kuambil dompetku untuk mengecek isinya. Saat kuambil dompet itu, ada sesuatu yang menempel di dompetku. Dan ternyata sebuah KTM (Kartu Tanda Mahasiswa). Aku kira itu adalah KTMku sendiri. Ternyata bukan. Aku mulai mengamati dan membaca KTM itu. di KTM itu tertulis sebuah nama "Teguh". Aku amati foto di KTM itu baik-baik. Saat itu aku baru sadar bahwa itu adalah KTM milik adik kecil dengan vespa biru.
"Kenapa KTM ini bisa tertinggal ditasku?", tanyaku. Akupun teringat satu hal, yaitu PGSD CUP. Tiga hari yang lalu aku memang membawa KTM anak-anak PGSD CUP. Wajarlah kalo KTMnya adik kecil tertinggal. Padahal KTM yang lain sudah aku serahkan ke Yurfan.
Tapi, kenapa harus KTM adik kecil yang tertinggal ditasku? Apa ini petunjuk agar aku mengetahui namanya? Akupun bertanya-tanya pada diriku sendiri. Alahasil, aku tidak menemukan jawabannya.
Sebelum kejajadian hari ini, beberapa hari kemarin aku memang memikirkan adik kecil dengan vespa birunya. Dan saat itu aku kesulitan untuk mengingat namanya. Aku lupa. Kebetulan sekali KTMnya tertinggal ditasku. Jadi, aku bisa ingat namanya. Kebetulan sekali. Tapi aku tidak menyakini yang namanya "kebetulan".
Aku berpikir dan terus berpikir. "Aaargh, mungkin ini memang petunjuk dari Nya agar aku tau namanya. Tapi kenapa momentnya tepat sekali? Tepat disaat aku perlu tau namanya.
Hal ini membuatku berpikir tentang Kebetulan dan Takdir. Aku memang tidak percaya dengan adanya kebetulan. Gak ada yang kebetulan. Yang aku percaya semua itu sudah ditakdirkan Allah. Mungkin KTM yang tertinggal itu merupakan takdir Allah juga. Apakah kejadian itu juga sudah dituliskan Allah di Lauhul Mahfuz? Aku bertanya lagi.
Aku masih bertanya-tanya dan terus berpikir. Otakku terus mencoba menemukan jawabannya, tapi hasilnya nihil. Aku belum bisa menemukan jawabannya. Aku menyimpulkan, sepertinya aku harus mencari tahu tentang "Takdir Allah" dan apa itu "Kebetulan".
Pulang kuliah, aku langsung membuka Kiple putihku. Kutancapkan modem hitamku pada Kiple. Jari-jariku mulai menari diatas keyboard. Pertama, aku bertanya ke Eyang google. Disana aku menemukan sedikit pencerahan. Tapi jawabannya juga belum ketemu. Aku putuskan untuk mencari dari sumber lain. Banyak referensi yang telah kubaca dan akhirnya aku menemukan jawabannya.
Aku mulai menyimpulkan bahwa memang benar tidak ada yang namanya kebetulan. Semua yang terjadi dalam hidupku dan orang-orang yang berhubungan denganku telah direncanakan oleh Allah. Dan kebetulan itu merupakan salah satu bagian dari takdir Allah. Jadi, aku tidak perlu lagi bertanya-tanya tentang takdir dan kebetulan. Karena aku percaya semua adalah takdir Allah. Baik ataupun buruk harus diterima, disyukuri. DUIT harus tetap berjalan. Rencana Allah akan indah pada waktunya. hehehehheheh.. :)
#DUIT (Doa, Usaha, Ikhtiar, Tawakal)